Liputan6.com, Jakarta : Sebanyak 60 mahasiswa bakal menerima beasiswa pendidikan program magister (S2) dan doktor (S3) untuk menimba ilmu di Universitas bergengsi di dalam maupun luar negeri. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan beasiswa kepada sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia sepanjang 2013 dengan total dana negara sebesar Rp 400 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Keuangan Ki Agus Badaruddin. "Dari hasil tes satu bulan lalu, yang sudah siap untuk dikirim atau memperoleh beasiswa S2 dan S3 sekitar 60 orang," kata dia saat berbincang denganLiputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (17/6/2013).
Mahasiswa tersebut, lanjutnya, meraih beasiswa di berbagai universitas terkemuka baik di dalam dan luar negeri, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) hingga Universitas Harvard dan Cambridge.
"Mereka berhasil lolos seleksi dan diterima di universitas yang memang mereka tuju. Karena salah satu syarat meraih beasiswa ini adalah lolos di universitas ataupun perguruan tinggi negeri yang menduduki peringkat 500 besar dunia untuk di dalam negeri, dan luar negeri masuk di 200 besar secara global," jelas Ki Agus.
Syarat lainnya, dia menguraikan, antara lain cerdas atau meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3 untuk mahasiswa S1 yang akan melanjutkan program magister dan mahasiswa S2 harus memperoleh IPK di atas 3,25 supaya bisa meneruskan porgram doktor.
"Orang tersebut juga harus memiliki jiwa nasionalis, wawasan kebangsaan yang luas serta mempunyai jiwa kepemimpunan yang tinggi," tukas dia.
Hingga saat ini, Kemenkeu melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) terus menggelar proses seleksi ketat kepada para calon mahasiswa berprestasi.
"Seluruh masyarakat bisa daftar online melalui website LPDP Kemenkeu. Karena memang semua proses menggunakan sistem, dan fisik peserta tidak datang ke kantor," ujarnya.
Ki Agus menyebut bahwa program beasiswa ini sangat transparan mengingat penentu perolehan beasiswa bukan berasal dari kalangan LPDP maupun Kemenkeu, melainkan tim penyeleksi yang terdiri dari gabungan guru-guru besar di seluruh Indonesia.
"Jadi ada dewan penyantun yang terdiri dari tiga menteri, yakni Menteri Keuangan, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan. Jadi kebijakan ditetapkan oleh dewan penyantun, pelaksanaannya oleh direksi dan diawasi oleh dewan pengawas," jelasnya.
Dari sisi pendanaan, sambung dia, Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah sudah menyepakati anggaran pendidikan beasiswa S2 dan S3 dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 sebesar Rp 400 miliar.
"Jadi Rp 400 miliar itu untuk sekitar 1.500 penerima beasiswa, jadi nanti ada perhitungannya. Namun karena tinggal beberapa bulan di tahun ini, kemungkinan tidak akan sampai 1.500 penerima. Tapi untuk tahun depan, jumlah penerima beasiswa ditargetkan meningkat jadi 3.000 orang," tandas dia. (Fik/Ndw)
Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/614391/yuk-daftar-kemenkeu-siapkan-1500-beasiswa-s2-s3
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Keuangan Ki Agus Badaruddin. "Dari hasil tes satu bulan lalu, yang sudah siap untuk dikirim atau memperoleh beasiswa S2 dan S3 sekitar 60 orang," kata dia saat berbincang denganLiputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (17/6/2013).
Mahasiswa tersebut, lanjutnya, meraih beasiswa di berbagai universitas terkemuka baik di dalam dan luar negeri, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) hingga Universitas Harvard dan Cambridge.
"Mereka berhasil lolos seleksi dan diterima di universitas yang memang mereka tuju. Karena salah satu syarat meraih beasiswa ini adalah lolos di universitas ataupun perguruan tinggi negeri yang menduduki peringkat 500 besar dunia untuk di dalam negeri, dan luar negeri masuk di 200 besar secara global," jelas Ki Agus.
Syarat lainnya, dia menguraikan, antara lain cerdas atau meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3 untuk mahasiswa S1 yang akan melanjutkan program magister dan mahasiswa S2 harus memperoleh IPK di atas 3,25 supaya bisa meneruskan porgram doktor.
"Orang tersebut juga harus memiliki jiwa nasionalis, wawasan kebangsaan yang luas serta mempunyai jiwa kepemimpunan yang tinggi," tukas dia.
Hingga saat ini, Kemenkeu melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) terus menggelar proses seleksi ketat kepada para calon mahasiswa berprestasi.
"Seluruh masyarakat bisa daftar online melalui website LPDP Kemenkeu. Karena memang semua proses menggunakan sistem, dan fisik peserta tidak datang ke kantor," ujarnya.
Ki Agus menyebut bahwa program beasiswa ini sangat transparan mengingat penentu perolehan beasiswa bukan berasal dari kalangan LPDP maupun Kemenkeu, melainkan tim penyeleksi yang terdiri dari gabungan guru-guru besar di seluruh Indonesia.
"Jadi ada dewan penyantun yang terdiri dari tiga menteri, yakni Menteri Keuangan, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan. Jadi kebijakan ditetapkan oleh dewan penyantun, pelaksanaannya oleh direksi dan diawasi oleh dewan pengawas," jelasnya.
Dari sisi pendanaan, sambung dia, Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah sudah menyepakati anggaran pendidikan beasiswa S2 dan S3 dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 sebesar Rp 400 miliar.
"Jadi Rp 400 miliar itu untuk sekitar 1.500 penerima beasiswa, jadi nanti ada perhitungannya. Namun karena tinggal beberapa bulan di tahun ini, kemungkinan tidak akan sampai 1.500 penerima. Tapi untuk tahun depan, jumlah penerima beasiswa ditargetkan meningkat jadi 3.000 orang," tandas dia. (Fik/Ndw)
Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/614391/yuk-daftar-kemenkeu-siapkan-1500-beasiswa-s2-s3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar