JAKARTA - Siapa kira, di sela keterbatasan fisik, banyak penderita difabel yang sukses dan mempunyai skill luar biasa. Bahkan, layaknya orang kebanyakan, mereka mampu belajar dan bekerja di luar negeri.
Kemungkinan tersebut kini kian terbuka lebar dengan program khusus yang dibuka oleh Mobility International USA (Miusa) bagi para difabel untuk belajar atau bekerja di Amerika Serikat (AS). Program ini disponsori oleh Kementerian Luar Negeri AS dan diberi tajuk Empower Partnerships for Inclusive Communities. Program ini dijadwalkan akan dilangsungkan pada 4-24 Mei 2013.
Program ini berfokus pada isu kecacatan dan pengembangan masyarakat inklusi, seperti yang tertuang dalam konvensi PBB tentang hak penyandang cacat. Masyarakat inklusi adalah masyarakat yang terbuka bagi semua orang tanpa mengenal perbedaan fisik, suku, agama, ras dan ideologi. Ada 73 negara mitra yang tergabung dalam program ini. Setiap mitra internasional akan dipasangkan dengan organisasi mitra AS dan mengerjakan sebuah proyek kolaboratif yang dirancang mempromosikam masyarakat inklusi tersebut.
Salah satu program pemberdayaan difabel dalam masyarakat inklusif melalui beasiswa Miusa adalah Women's Institute on Leadership and Disability (WILD). WILD adalah sekolah pemimpin bagi para perempuan difabel di seluruh dunia untuk membangun keterampilan, bertukar pengalaman dan strategi menciptakan visi baru dan memperkuat dukungan jaringan internasional.
Peserta WILD akan dibatasi hingga 30 orang. Mereka akan mengikuti program selama tiga minggu yang akan diselenggarakan di Eugene, Oregon, AS dengan kegiatan serangkaian lokakarya interaktif dan kunjungan lapangan. Para delegasi akan fokus pada pemanfaatan media, pelaksanaan kebijakan dan undang-undang, memperkuat jaringan dengan sekutu internasional, dan serta meningkatkan kerja dan kesempatan pendidikan.
Selama pelatihan, para peserta WILD juga akan bertemu dengan perwakilan
dari lembaga pembangunan internasional. Mereka juga akan terlibat langsung dalam dialog tentang strategi untuk melibatkan perempuan dan anak perempuan difabel pada proyek pembangunan di seluruh dunia.
Pelamar haruslah merupakan penyandang disabilitas berusia minimal 21 tahun. Pelamar juga harus mahir menggunakan bahasa Inggris atau Spanyol dan atau berbahasa isyarat. Syarat lainnya, pelamar harus merupakan mewakili suatu organisasi dan menunjukkan komitmen untuk memperjuangkan hak-hak perempuan penyandang cacat. Batas akhir pendaftaran program WILD adalah 7 Januari 2013. Informasi lengkap bisa disimak di laman Miusa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar